hayy readers! aku punya cerbung nih, tapi agak gaje dikit gak papa yah. maklum aku baru pertama nulis hehehe, gak jago-jago amat. well, langsung aja yah! selamat membaca
*
Sang surya mulai menampakkan dirinya, pertanda telah
pagi. Sinarnya memaksa masuk menembus jendela kaca kamar milik seseorang yang
kini telah bersiap-siap untuk segera berangkat ke sekolah barunya. Sebelum
keluar dari kamarnya ia menyempatkan diri untuk bercermin memastikan dirinya
sudah rapi “ckckck, Ify Ify cantik banget sih lo. Liat aja deh pasti nanti
cowok-cowok bakalan pada terpesona sama lo” narsisnya pada dirinya sendiri yang
ternyata bernama Ify itu.
“Ify!! Buruan turun nak sarapan dulu” teriak mama
Ify.
“iya ma, ini udah mau turun ko” balas ify seraya
turun kebawah memenuhi panggilan mamanya.
*****
Senyumnya terus mengembang, ia telah sampai di depan
gerbang yang bertuliskan SMA HARAPAN BANGSA. Ify mulai melangkahkan kakinya
menuju ruang BK. Ia berjalan dikoridor sekolah masih dengan senyumnya yang
manis itu, menyapa setiap insan yang berlalu lalang disekitarnya. Tak jarang
kaum adam menatapnya tanpa kedip bagaikan tersihir oleh senyum manis ify.
“Ahh, itu dia ruang BKnya” gumamnya pada diri sendiri.
Ia mempercepat langkahnya, karena ia tau pasti sebentar lagi bel masuk akan
segera berbunyi. Api saat dia melangkahhh….
‘BRUUUUKK’
“aduh gimana sih, main tabrak-tabrak aja!” teriak
Ify pada lelaki yang berdiri didepannya.
“ooyy! kagak kebalik apa? Elo yang barusan nabrak
gue. dasar…” omongannya dipotong oleh Ify
“haaahh, iyadeh iya gue yang salah. Maaf udah nabrak
lo! Gue kagak sengaja” maaf ify sambil menjulurkan tangan kanannya. Tapi lelaki
itu hanya diam tak membalalas uluran tangan ify.
“issh, kok diem aja sih lo. Gue minta maaf nih” ujar
ify. Lelaki itu tetap saja diam dan malah pergi tak menghiraukan ify yang hanya
bisa diam mematung di tempatnya. ‘issh gitu banget sih jadi orang. ganteng sih
tapi,.. ah udah deh fy mikir apasih lo’ batinnya pada lelaki itu
‘TTEEEEET’
“Yahh, kan udah bel! Gara-gara cowok gaje itu sih”
ify mulai berlari lagi keruang BK.
********
@kelas X IPA 5
Anak-anak mulai berlarian menuju bangku
masing-masing, selang beberapa detik..
“pagi anak-anak!” sapa seorang guru yang baru saja
masuk kekelas itu. Disampingnya ia bersama seseorang yang kini hanya diam
mengumbar senyum.
“pagi buu” koor anak-anak.
“ehh, liat deh siapa tuh yang disamping bu ira?”
bisik salah satu siswa.
“tau deh kayaknya murid baru. Lumayan cantik juga”
bisik siswa lainnya
“ssstt, jangan berisik. Oya sekarang kalian akan
mendapatkan teman baru. Ayo perkenalkan namamu!” perintah bu Ira
“baik bu. Hemm, hay semuanya? Kenalin nama aku
Alissya saufika ify. Kalian bisa panggil aku ify, semoga kita bisa berkerja
sama dengan baik” ujarnya disertai senyum manis khas milik ify itu.
“udahya, sekarang kamu bisa duduk di sebelah sivia.
Sivia! Coba angkat tangnmu!” sivia mengacungkan jarinya
“ nah kamu duduk disana” sambung bu Ira.
Sivia duduk dibangku nomer 3 dari depan. Jadi, ify
harus melewati dua bangku didepan mejanya nanti. Tapi, sampai didepan meja
barunya ia menengok ke samping “elo!” ujarnya pada lelaki yang kini sedang
duduk dan dengan dinginnya dia menjawab “kenapa lo!”
“ssstt, ini tu kelas apa pasar sih? udah bisa dimulai
belum ?” tegas bu Ira. Ify yang masih berdiripun segera duduk tak menghiraukan
perkataan laki-laki itu. ‘aneh banget deh tu cewek’ batin lelaki itu
“hey kenalin gue sivia, lo ify kan salam kenal yah”
bisik sivia pada ify yang kini elah duduk disamping kanannya
“iya gue ify” jawab ify
*****
‘TTEEEET’
Bel istirahat berkumandang, anak-anak MIPA 5 saling
berebutan untuk bisa berkenalan dengan ify. Terutama para kaum adam,
berbeda dengan lelaki yang sejak tadi
hanya menatap ify dengan tatapan sinis dibangku depan ify, di sekarang malah
pergi meninggalkan kelas.
“heh yo, lo gak mau kenalan sama si ify?” Tanya
Alvin teman sebangku rio.
“males ahh. Kantin aja yuk!” balas rio
“etdah, lu gak doyan cewek apa? Gue kasihan deh sama
lo. Cantik lho si ify, menurut gue cocok kok sama lo” ceramah Alvin. Rio tak
menghiraukan perkataan Alvin
“duh yo, tunggu dong” Alvin berlari kecil kemudian
menyamakan langkahnya denga langkah rio.
“heh yo, pacar gue masih didalem, gue..”
“aduh vin, entar sivia juga nyusul ko. Biasanyakan
gitu” potong rio
“iya sih, tapikan gue juga mau ngenalin lo sama ify”
ujar Alvin
“yaudah deh nanti aja dikantin” balas rio
*****
@kantin
Sivia dan Ify duduk dibangku tak jauh dari bangku
Alvin dan rio, tadinya sivia ingin mengajak duduk satu meja dengan mereka tapi
sudah keduluan sama anak-anak basket. Jadilah mereka duduk di meja lain.
“eh, via gue mau nanya dong” ujar ify
“nanya aja kali, gak perlu ijin ko kalo mau nanya”
sahut sivia yang masih asik dengan baksonya
“emm, anu… itu lho”
“apa sih? Kok tanyanya sampe gugup gitu?” sela sivia
yang sudah penasaran
“ emm itu lho cowok yang duduk sampingnya alivin itu
siapa sih?”
“etttdah, Cuma mau Tanya gitu doang susah banget sih
ngomongnya”
“ish, yaudah siapa dia?” Tanya ify mulai penasaran
“ntar deh, lo suka ya sama dia?” Tanya sivia
menginterogasi
“dihh, apaan sih. Gaklah, orangnya aja dingin gitu”
sergah ify
“owh kirain, itu rio namanya. Dia banyak fans lho,
dia ketua basket. Keren banget mainnya, tapi ya itu tadi masalahnnya dia tu
dingin banget sama cewek” ujar sivia panjang lebar
“ohh..” ify hanya beroh ria
“Tapi kece gitu dia masih jumbo lho! Lo kan cantik
siapa tau dia nanti mau sama lho” goda sivia sambil menaik turunkan alisnya
“dih, apa sih lo amit-amit deh gue cama cowok super
duper dingin kayak dia” balas ify sambil bergidik. Sivia hanya ketawa ketiwi
melihat tingkah teman barunya itu.
“via, diliatin Alvin tu!”
“ah, mana?” ify mengarahkan kepala sivia agar
pandangannya tertuju pada Alvin. Alvin hanya tersenyum dan melambaikan
tangannya kearah sivia.
******
“anak-anak hari ini saya akan memberikan tugas
kelompok untuk kalian semua, jadi sekarang saya akan membacakan kelompoknya.
kelompok 1 anis, acha, debo, bagas, . Kelompok 2 Ify, Sivia, Alvin, Rio.
Kelompok…..”ujar bu ira panjang lebar
“hyeeeey, gue satu kelompok sama sivia”teriak Alvin
histeris. Sivia yang duduk dibelakangnya hanya geleng-geleng melihat tingkah
pacarnya itu.
‘aduh apaan sih ni guru nyebelin banget masa gue
harus satu kelompok sama rio’ batin Ify kesal.
Alvin membalik kursinya menghadap sivia yang duduk
di belakangnya
“ah, gimana tugasnya mau du kerjain kapan? Terus
dimana?” Tanya Alvin
“gimana kalo di rumah ify aja? Biar tau rumahnya
ify, gimana fy?” usul sivia
“emm, boleh deh”
“yo, gimana setuju gak lo?” Tanya Alvin pada rio
yang dari tadi hanya dia tanpa suara.
“oke deh” ucapnya dengan nada khasnya yang dingin
“yaudah kita kumpul di sekolah ya, ifynya kumpul
juga” lanjut Alvin
“lah kok gue…”
“kitakan gak tau rumah lo” kini rio yang angkat
bicara
“oke deh” balas ify
*********
“duuuh, mana sih si rio? Lama deh” keluh sivia
Kini sivia, Alvin dan Ify telah berada di depan
gerbang sekolahan mereka. Mereka tengah menunggu kedatangan rio
“ehhh, itu si rio” ujar Ify
“yaudah yuk berangkat, lo sama rio ya fy!” ajak
Alvin
“haaaahh….
bersambung...